Saturday, 16 August 2014

1st artikel (19/12/'12)

Menteri Baru, “Baju” Baru
Mutu pendidikan di Indonesia hingga kini belum memenuhi standar mutu yang jelas dan mantap. Banyak sekali sektor-sektor pendidikan yang masih “mentah”, baik dari tenaga pengajar, kurikulum, materi, maupun outputnya. Semua itu perlu “diperbaiki” agar tujuan pendidikan bisa tercapai. Salah satu upaya yang saat ini masih santer diberitakan adalah penggantian kurikulum.
Pembaharuan kurikulum memang perlu dan kerap dilakukan mengingat kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan haruslah menyesuaikan tuntutan dan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Namun persoalannya adalah perubahan kurikulum yang terjadi hanyalah sebagian komponen saja yang sifatnya tidak mendasar dan tidak membawa pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pendidikan kedepan. Seperti sistem penilaiannya saja atau metode pelaksanaanya saja. Contohnya adalah perubahan cara menentukan kelulusan yang ditentukan oleh hasil ujian nasional dan juga nilai hasil belajar di sekolah. Selain itu, sulit ditemui perbedaan antara kurikulum sekarang dengan kurikulum sebelumnya.
Padahal pembaharuan kurikulum juga membawa konsekuensi antara lain dalam pelaksanaan kurikulum tersebut, baik orang yang terlibat dalam pendidikan maupun faktor-faktor penunjangnya perlu menyesuaikan dengan kurikulum yang baru agar penerapan kurikulum dapat dilaksanakan secara maksimal, sedangkan proses “adaptasi” itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Terlalu kompleks
Permasalahan kurikulum yang jarang diperhatikan adalah masalah kompleksnya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa sekolah. Mereka dituntut untuk menguasai semua mata pelajaran yang diberikan oleh guru. Padahal, katakanlah guru IPS, bisa dibilang mereka hanya mampu atau kompeten dalam bidang sosial saja. Belum tentu mereka menguasai ilmu di luar bidangnya, ilmu “pasti” misalnya.
Disini jelas perlu adanya penyederhanaan jumlah mata pelajaran agar siswa lebih terkonsentrasi dalam mata pelajaran yang diajarkan. Selain itu, siswa juga sebaiknya diarahkan sejak dini keilmuan yang dikuasai agar mereka “genius” dalam bidangnya masing-masing. Inilah sebenarnya yang harus dibenahi dalam pembaharuan kurikulum di Indonesia supaya bangsa ini punya “kualitas keilmuan” yang jelas.

0 comments:

Post a Comment