Saturday, 13 September 2014

Waktu Adalah Kebaikan


Semua hanya tentang waktu. Banyak di antara kita ini tidak sadar betapa waktu sangat berharga, betapa kita tidak dengan baik menghargai waktu. Padahal kita tidak tahu berapa waktu yang kita miliki untuk hidup di dunia ini.

Banyak orang di luar sana memandang waktu begitu penting dalam hidupnya. Bagi orang arab, waktu ibarat pedang. Jika kau tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik, maka waktu itu bagai pedang akan membunuhmu secara perlahan. Bagi orang barat, waktu adalah uang. Jika engkau tidak bisa mengelolanya, engkau akan rugi, engkau tak akan mendapatkan apa-apa. Masyarakat modern juga ditandai dengan bagaimana mereka mengukur waktu. Jika masyarakat tradisional memandang waktu dengan membaginya ke dalam beberapa jangka yang lama seperti, musim panas, musim hujan, dsb. Maka masyarakat modern sangat tegas dalam mengelola waktu. Saat mereka melakukan pertemuan, mereka akan memperhatikan jam berapa, menit berapa, bahkan mungkin nanti sampai pada detik ke berapa. Lalu sejauh mana kita menghargai waktu?



Maknai waktu
Kita ini begitu lucu sebenarnya. Kenapa demikian? Sering kali kita menanti-nantikan suatu acara atau kegiatan. Namun ketika waktu itu datang, kita tidak dengan baik melaksanakan kegiatan itu. Malahan kita menunggu-nunggu kapan selesainya kegiatan itu. Anehnya lagi, saat waktu itu telah lewat, suatu ketika kita merindukan masa-masa itu, atau ada yang ingin kembali ke waktu itu. Awalnya ditunggu, disiakan, lalu dirindukan. Jarang sekali kita memaknai apa yang kita lakukan, memaknai setiap langkah-langkah kita. Sekarang ini, seberapa baik anda memaknai kegiatan anda?

Kalo tidak sekarang kapan lagi
Kita punya 24 jam dalam sehari. Berapa jam kita gunakan waktu untuk istirahat? Berapa jam kita manfaatkan untuk bermain, bercerita dengan teman-teman, menonton TV, memegang HP, belanja, makan, minum, mandi, meluangkan waktu dengan sia-sia, jalan-jalan, dsb, berapa waktu yang kita gunakan? Dibandingkan 2 atau 3 sks kuliah, dibandingkan 5 (kali 5) menit beribadah, beberapa jam sekolah. Masih kita tidak serius kuliah? Masih saja kita tidak khusyuk beribadah? Masih saja kita malas sekolah? Kalau tidak sekarang engkau serius dengan kuliahmu, engkau tidak serius dengan Tuhanmu, engkau tidak serius dengan gurumu, kapan lagi engkau janji akan serius? Yakin saat itu datang engkau akan memaknainya? Yakin waktumu masih lama? Karena kita memang tak pernah tahu kapan waktu kita, bahkan untuk 1 detik ke depan.
Kau juga akan rindu masa lalu
Manfaatkanlah waktumu dengan sebaik-baiknya. Jika engkau pernah merindukan masa lalu, merindukan masa-masa kecilmu. Maka yakinlah, saat-saat yang sedang engkau jalani ini akan engkau rindukan nanti. Yakinlah, saat-saat ini engkau sekolah akan engkau rindukan, nanti ketika kau kuliah. Yakinlah, saat-saat ini kau kuliah akan engkau rindukan, nanti setelah kau wisuda ataupun bekerja. Jika kau yakin hari-hari yang kau lalui akan engkau rindukan suatu hari nanti, maka jalanilah setiap langkah dengan memaknainya, nikmati setiap proses yang kau jalani.

*sebagian disadur dari dialog dengan Syaikh Moh. Yasir Alimi Ph.D dan Syaikh Abdul Aziz (Dosen Psikologi)

0 comments:

Post a Comment